Wawancara kerja sering kali menjadi penentu apakah kamu akan mendapatkan pekerjaan yang kamu lamar. Meskipun kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik, ada beberapa kesalahan yang bisa menghancurkan peluangmu dalam sekejap. Kesalahan-kesalahan ini mungkin tampak sepele, tetapi mereka bisa meninggalkan kesan buruk yang sulit diubah di mata pewawancara.
Saat menghadapi wawancara, kamu akan berhadapan langsung bukan hanya dengan HRD, tapi juga berhadapan langsung dengan atasan kamu nantinya. Hal ini penting untuk disadari bahwa ada banyak aspek yang akan dinilai seperti pengetahuan teknis, sikap, perilaku, dan cara kamu membawa diri. Maka dari itu, kamu harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin ketika kamu akan melakukan wawancara kerja.
Artikel ini akan membahas 10 hal yang bisa membuatmu gagal lolos wawancara kerja. Dengan mengetahui dan menghindari hal-hal ini, kamu bisa meningkatkan peluang untuk memberikan kesan terbaik dan membuka jalan menuju karir yang kamu inginkan.
-
Penampilan Tidak Profesional
Penampilan yang tidak profesional saat wawancara kerja bisa merusak kesan pertama yang kamu berikan kepada pewawancara. Melansir dari Liputan 6, 90 persen pengusaha mengungkapkan bahwa penampilan profesional pelamar adalah faktor penting karena sangat mempengaruhi proses perekrutan.
Meskipun kemampuan dan pengalamanmu mungkin luar biasa, tampil dengan pakaian yang tidak sesuai atau kurang rapi bisa membuat perusahaan meragukan keseriusan kamu. Penting untuk selalu berpakaian rapi, sopan, dan sesuai dengan budaya perusahaan agar kamu terlihat siap dan layak untuk posisi yang kamu inginkan.
Penampilan yang profesional menunjukkan bahwa kamu menghargai kesempatan tersebut dan memiliki perhatian terhadap detail, dua hal yang sangat dihargai dalam dunia kerja.
-
Tidak Mengetahui Latar Perusahaan
Tidak mengetahui latar belakang perusahaan saat wawancara adalah kesalahan serius yang dapat merusak peluang kamu untuk diterima. Pewawancara biasanya mengharapkan kamu sudah melakukan riset tentang perusahaan, seperti visi, misi, budaya, dan produk atau layanan yang mereka tawarkan.
Jika kamu tidak mengetahui informasi tentang perusahaan saat ditanya dalam wawancara, kamu bisa dianggap tidak serius untuk mendapatkan posisi kerja di perusahaan tresebut.
Mengetahui latar belakang perusahaan juga memungkinkan kamu menjawab pertanyaan dengan lebih relevan dan menyampaikan bagaimana kamu bisa berkontribusi pada tujuan perusahaan.
Jadi, pastikan kamu sudah riset tentang perusahaan yang kamu lamar saat wawancara, kamu bisa riset melalui website resmi perusahaan, media sosial atau sumber informasi kredibel lainnya.
-
Tidak Mengetahui Peran Pekerjaan Posisi yang Dilamar
Tidak mengetahui peran pekerjaan atau posisi yang kamu lamar saat wawancara bisa membuatmu terlihat kurang siap dan tidak serius. Padahal dalam wawancara kerja, pewawancara pasti menanyakan relevansi antar pengalaman kerjamu dan posisi yang kamu lamar saat ini.
Pewawancara juga ingin mengetahui bagaimana kamu memahami dan menyelesaikan masalah yang mungkin akan kamu hadapi pada posisi kerja yang kamu lamar tersebut.
Pengetahuan yang mendalam tentang peran pekerjaan menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset yang diperlukan dan kamu bisa mengambil tanggung jawab pada posisi itu, maka kemungkinan kamu lolos tahap wawancara pun akan semakin besar!
-
Bersikap Meremehkan
Sikap meremehkan, baik terhadap pekerjaan yang dilamar, perusahaan, atau bahkan pertanyaan pewawancara, dapat menunjukkan kurangnya rasa hormat dan profesionalisme kamu. Ini bisa membuat pewawancara merasa bahwa kamu tidak menghargai kesempatan yang diberikan dan tidak serius tentang posisi tersebut.
Penting untuk menunjukkan sikap yang positif dan menghargai setiap aspek wawancara, karena ini mencerminkan bagaimana kamu akan berinteraksi dengan rekan kerja.
Jangan lupa untuk menunjukan rasa hormat dan sikap yang sopan, sifat ini akan membantu menciptakan kesan yang baik dan meningkatkan peluang kamu untuk bisa diterima kerja.
-
Gagal Menjelaskan Diri dengan Efektif
Pewawancara biasanya akan memintamu memperkenalkan diri di awal sesi wawancara. Jika kamu tidak bisa memperkenalkan dirimu dengan baik, seperti kelebihan dan kekuranganmu maka pewawancara bisa menganggap kamu tidak mengenali diri sendiri.
Jika kamu seorang fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja profesional, maka pewawancara biasanya ingin mengetahui korelasi latar belakang pendidikanmu atau pengalaman organisasimu dengan posisi yang kamu lamar.
Selain itu, terkadang kamu akan menemui pewawancara yang ingin mengetahui nilai-nilai hidup yang kamu miliki dan mencocokannya dengan nilai perusahaan.
-
Kesulitan Menjelaskan Keahlian dan Pencapaian yang Dimiliki
Selain kamu harus mampu menjelaskan dirimu dengan efektif, dalam wawancara kerja kamu juga harus mampu menjelaskan keahlian dan pencapaian yang kamu miliki. Pewawancara perlu tahu, apakah keahlianmu dan pengalamanmu mampu memenuhi kualifikasi posisi yang kamu lamar atau tidak.
Agar kamu bisa menjelaskan hal ini secara lancar, maka fokus saja pada keahlian dan pencapaian yang relevan dengan posisi kerja yang kamu lamar. Selain itu tentukan prioritas 3 pencapaian yang bisa kamu ceritakan secara runut dan menarik.
Kamu bisa latihan wawancara melalui Interviewer AI yang dikhususkan untuk latihan wawancara. Ini dapat menjadi salah satu langkah agar wawancara kamu bisa berjalan dengan lancar dan kamu bisa lolos tahap wawancara!
-
Tidak Mampu Berbahasa Inggris (Jika Diminta)
Beberapa perusahaan besar menjadikan bahasa Inggris sebagai standar percakapan sehari-hari. Apa lagi jika memiliki pimpinan ekspatriat, tentu berbagai bentuk laporan kerja wajib dibuat dalam bahasa Inggris.
Maka dari itu jika kamu tidak mampu berbahasa Inggris namun melamar pekerjaan ke perusahaan multinasional, ini bisa jadi kesulitan buatmu. Bahkan kamu berpotensi gagal, karena biasanya pewawancara di perusahaan seperti ini akan menilai kemampuan bahasa Inggris aktifmu.
Untuk menghindari hal ini, penting untuk terus mengasah kemampuan bahasa Inggris, terutama jika pekerjaan yang kamu lamar mencantumkan bahasa ini sebagai salah satu persyaratan utama. Kamu bisa belajar berbicara dalam bahasa Inggris melalui aplikasi khusus untuk latihan berbicara bahasa Inggris, seperti Duolingo dan Stimuler.
-
Tidak Menunjukkan Minat yang Kuat
Tahukah kamu? Pewawancara biasanya mencari kandidat yang tidak hanya memenuhi kualifikasi, tetapi juga mencari yang antusias akan posisi dan perusahaannya, lho! Jika kamu tampak tidak tertarik atau kurang berminat, pewawancara mungkin meragukan komitmen kamu dan kesediaan kamu untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan tersebut.
Menunjukkan minat yang kuat melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan pertanyaan yang relevan dapat membuat perbedaan besar. Hal ini bisa memperlihatkan bahwa kamu benar-benar ingin menjadi bagian dari tim dan siap untuk berkontribusi secara maksimal.
-
Datang Terlambat
Kamu jangan sampai terlambat datang interview, ya! Karena jika kamu datang terlambat saat wawancara itu bisa memberikan kesan pertama yang sangat negatif dan merusak peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan.
Tepat waktu merupakan tanda dasar profesionalisme, dan terlambat datang bisa membuat pewawancara meragukan kedisiplinan dan tanggung jawab kamu, lho. Selain itu, kalo kamu datang terlambat pun bisa dapat membuat kamu terlihat kurang menghargai waktu wawancara.
Untuk menghindari hal ini, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, merencanakan rencanamu dengan baik, dan berusaha tiba setidaknya 10-15 menit lebih awal. Dengan demikian, kamu dapat memulai wawancara dengan tenang dan memberikan kesan yang positif sejak awal. Jadi, pastikan kamu harus datang tepat waktu, ya!
-
Suara Berisik dan Gangguan Lain Saat Wawancara Online
Saat ini wawancara kerja tidak selalu dilakukan secara tatap muka langsung. Beberapa perusahaan telah menerapkan wawancara online untuk melakukan agar lebih praktis dan efisien.
Namun bukan berarti tidak ada kendala. Wawancara online sering kali tidak berjalan lancar karena gangguan seperti sinyal internet yang tidak stabil. Selain itu biasanya muncul suara berisik dan gangguan lain.
Ketika pewawancara terganggu oleh suara latar yang berisik, fokus pada percakapan bisa hilang, dan jawabanmu mungkin tidak terdengar dengan jelas. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak cukup mempersiapkan lingkungan yang tenang dan kondusif untuk wawancara.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan kamu memilih lokasi yang tenang dan bebas dari potensi gangguan sebelum wawancara dimulai. Kamu bisa memberi tahu orang-orang di sekitar untuk tidak mengganggu, dan pastikan alat komunikasi seperti headset dan mikrofon berfungsi dengan baik.
Sebagai seorang jobseeker kamu perlu menghindari 10 hal yang tertulis di atas agar proses wawancara berjalan lancar dan potensi kamu diterima kerja semakin besar. Mulailah berlatih tampil profesional, belajar bahasa inggris, dan kehalian lainnya yang mampu membuat wawancara kerjamu sukses.
Dapatkan Penawaran Kerja Langsung di Aplikasi Jobseeker App!
Merasa sulit mendapatkan pekerjaan karena menggunakan cara lama? Saatnya pakai Jobseeker App untuk cara baru cari kerja. Aplikasi Jobseeker App merupakan social recruitment platform yang menyediakan banyak lowongan kerja untuk kamu lulusan SMA/SMK berdasarkan keahlian, minat dan jarak terdekat dari tempat tinggalmu.
Kamu bisa langsung mendapatkan penawaran kerja dari perusahaan yang sedang aktif mencari karyawan. Caranya buat video resume menarik untuk memperkenalkan diri secara langsung dan menunjukkan potensi, keahlian hingga menjelaskan mengapa perusahaan tersebut layak menerimamu. Nantinya perusahaan yang tertarik dengan video resumemu akan menontonnya dan menghubungimu untuk menjadwalkan ke sesi rekrutmen selanjutnya.
Menarik kan? Nah dapatkan pekerjaanmu sekarang juga dengan download Jobseeker App! Jika kamu pengguna Android downloadnya di sini ya dan jika kamu pengguna iPhone bisa download di sini.