Jangan Abaikan! Ini 10 Tanda Kamu Mengalami Burnout Kerja

Ilustrasi burnout kerja.

Burnout kerja adalah kondisi yang semakin umum dialami oleh pekerja saat ini. Ketika kamu merasa kelelahan setiap hari hingga ingin menjauh dari pekerjaan dan lingkungan kerjamu, itu bisa jadi tanda bahwa kamu mengalami burnout. Meskipun nampak umum dan bisa dialami siapapun, nyatanya burnout kerja memiliki dampak buruk yang cukup serius.

Sebagai karyawan dengan aktivitas kerja tinggi, mampu mengidenfitikasi burnout sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisikmu. Tanda-tanda ini sering kali berkembang secara perlahan dan mungkin tidak selalu mudah dikenali pada awalnya. Namun, dengan memahami gejala-gejala ini, kamu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menangani dan mencegah burnout lebih lanjut.

Memahami tanda-tanda burnout kerja serta penyebabnya dapat membantu kamu mencari solusi yang tepat sebelum masalah ini semakin parah. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tanda-tanda burnout kerja dan tips untuk mencegahnya.

Mengenal Burnout Kerja

Mengacu penjelasan dari World Healt Organization (WHO) dalam American Pyschological Association, burnout kerja adalah sindrom yang muncul akibat stres di tempat kerja yang tidak berhasil dikelola dengan baik. Kondisi ini terjadi saat seseorang mencapai level stres tinggi karena beban kerja berat maupun pekerjaan yang melibatkan fisik atau mental secara ekstrem dan berkepanjangan,

Burnout tidak muncul tiba-tiba, biasanya tanpa disadari berkembang perlahan dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan profesional maupun pribadi. Jika tidak segera dikelola dengan baik, burnout dapat memberi dampak buruk signifikan pada kondisi fisik dan mentalmu.

Baca juga: 10 Hal yang Harus Kamu Persiapkan Saat Memulai Pekerjaan Baru

Penyebab Karyawan Burnout Kerja

Mengutip penjelasan dari American Pyschological Association dan Mayo Clinic, ada cukup banyak faktor penyebab kamu mengalami burnout. Beberapa diantaranya yang umum dialami adalah:

  • Beban Kerja Tinggi

Setiap orang termasuk kamu perlu mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dari berbagai beban fisik maupun mental yang timbul akibat bekerja secara berlebihan. Jika kamu tidak memiliki waktu yang cukup, semua beban tersebut akan menumpuk dan meningkatkan resiko burnout.

  • Kurangnya Kontrol

Orang-orang yang tidak memiliki kontrol penuh atas pekerjaannya berpotensi lebih besar mengalami burnout. Biasanya mereka cenderung dituntut mencapai target kerja tinggi tanpa bisa mengatur waktu, cara kerja, hingga mengekspresikan diri. Bahkan di beberapa kasus, burnout disebabkan karena karyawan yang menjalankan beberapa peran yang saling bertentangan.

  • Konflik dengan Orang Lain

Mengalami konflik dengan orang lain secara tidak langsung juga meningkatkan stres yang berujung pada burnout. Konflik bisa terjadi dengan siapa saja, bisa dari rekan satu tim atau rekan kerja beda divisi. Beberapa bahkan mengalami konflik dengan atasan, seperti sering kali disalahkan, diintimidasi, hingga atasan yang terlalu micromanage.

  • Ketidakcocokan Nilai

Ketidakcocokan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai perusahaan menjadi salah satu kontributor terbesar terjadinya burnout. Contoh dari kondisi ini adalah kamu percaya bahwa kerja yang baik adalah kerja yang saling menghargai karyawan dan menjaga lingkungan tetap kondusif. Namun, manajemen perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan dengan cara menciptakan konflik antar karyawan agar setiap individu saling berpacu.

  • Masalah dengan Work-Life Balance

Tuntutan dan beban kerja tinggi sering kali membuat kamu maupun karyawan lainnya kehilangan waktu untuk diri sendiri, keluarga atau teman. Hal tersebut menghambatmu untuk menikmati kehidupan dan mengekspresikan rasa cinta terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kondisi ini menimbulkan masalah dalam work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang berujung memicu hormon stres yang terus meningkat dan berujung burnout.

Ilustrasi burnout kerja
Ilustrasi burnout kerja. Sumber gambar: Canva

Tanda Kamu Sedang Burnout

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, burnout tidak terjadi secara tiba-tiba. Kondisi tersebut muncul bertahap dan baru menimbulkan gejala saat sudah cukup berat. Maka dari itu pahami dan sadari tanda-tanda jika kamu sedang burnout agar dapat segera menanganinya dengan tepat.

  • Kehilangan Motivasi

Salah satu tanda utama burnout kerja adalah kehilangan motivasi untuk bekerja. Kelelahan emosional dapat membuatmu merasa tidak bersemangat dan tidak tertarik dengan tugas-tugas yang sebelumnya membuatmu bersemangat. Kondisi ini bisa menjadi sinyal bahwa kamu mengalami burnout.

  • Selalu Merasa Kelelahan dan Mengantuk

Kelelahan yang konstan, baik fisik maupun mental, adalah gejala umum burnout. Kamu bisa saja merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari meskipun telah cukup tidur. Rasa lelah ini juga bisa memicumu jadi lebih sensitif dalam hubungan sosial atau membuatmu malas untuk mengerjakan pekerjaan utama.

  • Sulit Berkonsentrasi

Burnout dapat membuatmu sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas dengan efektif. Pada orang yang mengalami burnout umumnya terjadi penurunan kemampuan kognitif, seperti konsentrasi dan memori. Jika kamu merasa mudah teralihkan dan tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan, ini bisa menjadi indikasi burnout.

  • Kehilangan Minat Pada Pekerjaan

Merasa kurang atau bahkan tidak lagi berminat terhadap pekerjaan yang selama kamu nikmati? Kalau kamu merasa pekerjaanmu tidak lagi menyenangkan sehingga tidak mampu memberikan kepuasan dan tujuan yang jelas itu semua menunjukkan kamu sedang mengalami burnout. Hal tersebut terjadi karena pekerjaan tersebut menjadi beban bahkan menimbulkan trauma yang ingin dihindari.

  • Merasa Diri Sendiri Gagal

Perasaan diri sendiri gagal atau merasa tidak kompeten atas pencapaian tertentu dalam pekerjaan adalah tanda lain dari burnout. Karyawan yang mengalami burnout sering merasa bahwa mereka tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan mereka. Jika kamu merasa gagal dalam peranmu dan tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan, padahal selama ini kamu mampu melakukannya dengan baik ini bisa jadi gejala burnout.

  • Jadi Lebih Sensitif dan Emosional

Dampak buruk burnout bisa dikenali dari kondisi mental yang jadi lebih sensitif dan emosional. Jika kamu merasa emosimu tidak stabil dan lebih mudah terganggu, ini bisa menjadi tanda burnout. Hal ini disebabkan pikiranmu telah banyak sekali menanggung beban pekerjaan yang dirasa sulit diselesaikan karena tidak adanya dukungan atau target yang tidak masuk akal.

  • Kinerja Menurun

Jika kamu merasa kinerjamu menurun dan tidak dapat memenuhi standar yang biasanya kamu capai, ini mungkin akibat dari burnout. Orang-orang yang mengalami burnout akibat beban kerja yang sangat banyak sering kali merasa lelah dan kebingungan membuat prioritas pekerjaan untuk diselesaikan. Mereka juga biasanya kehilangan semangat atau rasa keterikatan dengan pekerjaan tersebut.

  • Muncul Keluhan Sakit Fisik

Burnout tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik. Beberapa penelitian mencatat bahwa karyawan yang mengalami burnout sering mengalami berbagai keluhan fisik, seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau nyeri otot. Jika kamu sering merasa sakit tanpa alasan medis yang jelas, ini bisa menjadi tanda burnout.

  • Merasa Tidak Berdaya

Tanda lain kamu mengalami burnout adalah perasaan tidak berdaya atau merasa tidak memiliki kontrol atas situasi yang kamu hadapi. Karyawan yang mengalami kondisi ini sering merasa tidak dapat mengatasi tuntutan pekerjaan dan merasa terjebak dalam situasi yang tidak bisa diubah.

  • Sering Melamun dan Menarik Diri

Terakhir, gejala atau tanda yang bisa kamu rasakan saat kamu mengalami burnout adalah kamu sering melamun atau menarik diri dari pekerjaan dan rekan kerja. Beberapa kasus menunjukkan saat karyawan mengalami burnout, mereka cenderung kehilangan gairah untuk berinteraksi hingga merasa terasing dari lingkungan kerja.

Tips Mencegah Burnout Kerja

Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan agar burnout tidak terjadi atau membuatnya dapat segera teratasi. Mengatasi dan mencegah burnout kerja memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu mencegah burnout:

  • Mengatur Prioritas dan Mengelola Pekerjaan dengan Baik.

Hal ini akan membuatmu lebih mudah menyelesaikan pekerjaan berdasarkan waktu atau tingkat kepentingan. Sehingga semua pekerjaan tidak memenuhi pikiranmu berlarut-larut.

  • Beristirahat dan Tidur Cukup Waktu

Selalu upayakan tidur 6 – 7 jam sehari dengan kualitas yang baik sehingga dapat meredakan lelah dan stresmu. Hal tersebut efektif untuk meredakan stres sehingga resiko burnout menurun drastis.

  • Komunikasikan dengan Atasan dan Rekan Kerja.

Jika kamu telah merasakan beberapa tanda burnout seperti yang dijelaskan di atas, lebih baik kamu segera membicarakannya dengan atasan atau rekan kerjamu di kantor. Mintalah jeda sejenak dari rutinitas kantor atau berikan saran agar beban kerja yang selama ini kamu tanggung dapat dibagi secara merata dengan karyawan lainnya.

  • Terapkan Work-Life Balance.

Menyeimbangkan kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi mentalmu. Kamu perlu memberikan waktu untuk dirimu sendiri menikmati hidup seperti menonton film favorit, jalan-jalan bersama keluarga, nongkrong bersama teman-teman. Kamu boleh saja sibuk dengan pekerjaan kantor, tapi jangan sampai kehilangan dirimu sendiri atau membuat keluargamu kehilangan waktu berkualitas bersamamu.

  • Dapatkan Dukungan Sosial atau Profesional.

Jika dirasa burnout yang kamu alami mulai berat, Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog. Ini akan membantumu untuk menemukan pangkal masalah dari stresmu, menarik dirimu dari kondisi stres tersebut dan mengelola kehidupan jadi lebih baik.

  • Resign atau Mengundurkan Diri.

Cara terakhir yang bisa kamu pilih jika lingkungan kerjamu tidak dapat diperbaiki meskipun kamu sudah mencoba menyampaikannya adalah dengan resign atau mengundurkan diri. Hal ini bisa jadi pertimbangan penting karena burnout yang memburuk akan memicu hal-hal buruk lainnya pada karir maupun kehidupan pribadimu.

Baca juga: Tawaran Kerja Baru! Terima Nggak Ya?

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisikmu serta mencegah terjadinya burnout lebih lanjut.

Kesimpulan

Burnout kerja adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupanmu. Mengenali tanda-tanda burnout, seperti kehilangan motivasi, kelelahan ekstrem, dan penurunan kinerja, sangat penting untuk mengambil tindakan yang tepat. Dengan memahami dan mencegah burnout, kamu dapat menjaga kesejahteraanmu dan kinerja di tempat kerja. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan mengimplementasikan strategi pencegahan untuk menghindari dampak negatif dari burnout kerja.

Temukan Pekerjaan Impian Kamu Pakai Jobseeker App

Temukan berbagai macam lowongan kerja dan #CaraBaruCariKerja bersama Jobseeker App. Platform rekrutmen dengan format media sosial yang memudahkan kamu untuk mencari dan melamar pekerjaan sesuai keterampilan dan pengalaman.

Artikel Terkait